Salah satu budaya Jawa yang mengandung nilai-nilai yang islami adalah tembang Lir-Ilir yang dikarang oleh salah satu anggota Wali Songo. Isi yang dikandungnya penuh dengan makna bagi bagi siapa saja yang ingin mencari makna.
Dalam Bahasa Jawa
Kita sebagai orang Islam diminta bangun dari keterpurukan dan dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan. Iman kepada Allah ini dilambangkan dengan tanaman yang bersemi dan menghijau, begitu indah seperti kebahagiaan seorang pengantin baru. Kita disebut anak gembala karena Allah telah menganugerahkan hati dan iman sebagai amanah untuk dijaga. Si anak gembala diminta untuk memanjat pohon belimbing yang menggambarkan 5 Rukun Islam. Meskipun licin dan susah, kita harus tetap memenjat pohon belimbing tersebut apapun halangan dan risikonya. 5 Rukun Islam digunakan untuk selalu membersihkan (mencuci) pakaian kita, yaitu pakaian taqwa (taqwa = kesholehan hidup). Sebagai manusia biasa, ketaqwaan kita pasti terkoyak dan berlubang sana-sini. Untuk itu, kita diminta agar selalu memperbaiki dan membenahinya. Hal ini berguna agar kelak kita sudah siap dipangil oleh Allah. Semua itu harus kita lakukan sejak sekarang, ketika kita masih sehat dan mempunyai waktu luang. Jika ada yang mengingatkan, maka jawablah dengan " Iya ".
Sumber : Copas dari Blog Sebelah
Dalam Bahasa Jawa
- Lir-ilir, lir-ilir, tandure wis sumilir
- Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
- Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi
- Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dododiro
- Dododiro, dododiro, kumitir bedah ing pinggir
- Dondomono, jlumatono, kanggo sebo mengko sore
- Mumpung pandhang rembulane, mumpung jembar kalangane
- Yo sorak-o sorak hiyo !
- Sayup-sayup bangun dari tidur, pohon sudah mulai bersemi
- Demikian hijau bagai gairah pengantin baru
- Penggembala, tolong panjatlah pohon blimbing itu
- Walaupun licin dan susah tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
- Pakaian yang koyak sisihkanlah
- Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
- Mumpung masih terang rembulan nya, mumpung masih banyak waktu luang
- Mari bersorak-sorak, ayo...
Kita sebagai orang Islam diminta bangun dari keterpurukan dan dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan. Iman kepada Allah ini dilambangkan dengan tanaman yang bersemi dan menghijau, begitu indah seperti kebahagiaan seorang pengantin baru. Kita disebut anak gembala karena Allah telah menganugerahkan hati dan iman sebagai amanah untuk dijaga. Si anak gembala diminta untuk memanjat pohon belimbing yang menggambarkan 5 Rukun Islam. Meskipun licin dan susah, kita harus tetap memenjat pohon belimbing tersebut apapun halangan dan risikonya. 5 Rukun Islam digunakan untuk selalu membersihkan (mencuci) pakaian kita, yaitu pakaian taqwa (taqwa = kesholehan hidup). Sebagai manusia biasa, ketaqwaan kita pasti terkoyak dan berlubang sana-sini. Untuk itu, kita diminta agar selalu memperbaiki dan membenahinya. Hal ini berguna agar kelak kita sudah siap dipangil oleh Allah. Semua itu harus kita lakukan sejak sekarang, ketika kita masih sehat dan mempunyai waktu luang. Jika ada yang mengingatkan, maka jawablah dengan " Iya ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar