Didalam berfilosofi,
orang jawa kerapkali memakai unen-unen untuk menata hidup manusia. Arti dari
ungkapan-ungkapan jawa ini kerapkali tidak dipahami oleh beberapa besar
keturunan etnis jawa di jaman modern ini. Maka tidak salah, bila nampak
sebutan, wong jowo sing ora njawani.
Filosofi jawa dinilai sebagai perihal yang kuno serta ketinggalan masa. Walau sebenarnya, filosofi leluhur tersebut berlaku terus selama hidup. Warisan budaya pemikiran orang jawa ini apalagi dapat menambah wawasan kebijaksanaan.
Unen unen dari ulama jowo supaya diingat & diuri uri :
=================================
Agar tidak di katakan : wong jowo sing ora njawani.
Dikarenakan justru ada : wong ora jowo sing njawani.
Tersebut 10 dari sekian banyak falsafah dasar hidup :
------------------------------------------------------------------------------------------
1. Urip iku urup
hidup itu nyala, hidup itu sebaiknya berikan faedah untuk orang lain di sekitar kita, makin besar faedah yang dapat kita berikanlah pasti dapat tambah baik.
2. Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara
manusia hidup didunia mesti mengupayakan keselamatan, kebahagiaan serta kesejahteraan ; dan memberantas karakter angkara murka, serakah serta tamak.
3. Sura dira jaya jayaningrat, lebur dening pangastuti
semua karakter keras hati, picik, angkara murka, cuma dapat dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati serta sabar.
4. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha
berjuang tanpa butuh membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa memercayakan kekuasaan, kemampuan, kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan.
5. Datan serik lamun ketaman, datan sulit lamun kelangan
janganlah mudah sakit hati pada saat musibah menimpa diri. Janganlah sedih pada saat kehilangan suatu hal.
6. Saja gumunan, saja getunan, saja kagetan, saja aleman
janganlah gampang terheran-heran. Janganlah gampang menyesal. Janganlah gampang terkejut-kejut. Janganlah gampang ngambeg, janganlah manja.
7. Saja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman
jangan sampai terobsesi atau terkungkung oleh hasrat untuk beroleh kedudukan, kebendaan serta kepuasan duniawi.
8. Saja kuminter mundak keblinger, saja cidra mundak cilaka
janganlah jadi sangat pintar supaya tidak salah arah. Janganlah senang berbuat curang supaya tidak celaka.
9. Saja punya barang kang melok, saja mangro mundak kendo
janganlah tergiur oleh perihal yang terlihat mewah, cantik, indah ; janganlah berfikir mendua supaya tidak kendor kemauan serta kendor motivasi.
10. Saja adigang, adigung, adiguna
janganlah sok kuasa, sok besar, sok sakti.
Filosofi jawa dinilai sebagai perihal yang kuno serta ketinggalan masa. Walau sebenarnya, filosofi leluhur tersebut berlaku terus selama hidup. Warisan budaya pemikiran orang jawa ini apalagi dapat menambah wawasan kebijaksanaan.
Unen unen dari ulama jowo supaya diingat & diuri uri :
=================================
Agar tidak di katakan : wong jowo sing ora njawani.
Dikarenakan justru ada : wong ora jowo sing njawani.
Tersebut 10 dari sekian banyak falsafah dasar hidup :
------------------------------------------------------------------------------------------
1. Urip iku urup
hidup itu nyala, hidup itu sebaiknya berikan faedah untuk orang lain di sekitar kita, makin besar faedah yang dapat kita berikanlah pasti dapat tambah baik.
2. Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara
manusia hidup didunia mesti mengupayakan keselamatan, kebahagiaan serta kesejahteraan ; dan memberantas karakter angkara murka, serakah serta tamak.
3. Sura dira jaya jayaningrat, lebur dening pangastuti
semua karakter keras hati, picik, angkara murka, cuma dapat dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati serta sabar.
4. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha
berjuang tanpa butuh membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa memercayakan kekuasaan, kemampuan, kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan.
5. Datan serik lamun ketaman, datan sulit lamun kelangan
janganlah mudah sakit hati pada saat musibah menimpa diri. Janganlah sedih pada saat kehilangan suatu hal.
6. Saja gumunan, saja getunan, saja kagetan, saja aleman
janganlah gampang terheran-heran. Janganlah gampang menyesal. Janganlah gampang terkejut-kejut. Janganlah gampang ngambeg, janganlah manja.
7. Saja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman
jangan sampai terobsesi atau terkungkung oleh hasrat untuk beroleh kedudukan, kebendaan serta kepuasan duniawi.
8. Saja kuminter mundak keblinger, saja cidra mundak cilaka
janganlah jadi sangat pintar supaya tidak salah arah. Janganlah senang berbuat curang supaya tidak celaka.
9. Saja punya barang kang melok, saja mangro mundak kendo
janganlah tergiur oleh perihal yang terlihat mewah, cantik, indah ; janganlah berfikir mendua supaya tidak kendor kemauan serta kendor motivasi.
10. Saja adigang, adigung, adiguna
janganlah sok kuasa, sok besar, sok sakti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar